AWAL MULA TERJADINYA PROBLEMA KEHIDUPAN MANUSIA
Sejak Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta isinya manusia turut diciptakan pula sebagai kesempurnaan dan pelengkap dari ciptaanNya.. Tuhan menempatkan manusia di taman firdaus, sebagai makhluk ciptaan yang memiliki derajat tinggi dan mulia dari ciptaan lainnya.Mengingat manusia itu sendiri adalah gambar dan citra diriNya, maka Dia memberikan kesejahteraan bagi manusia yakni Adam dan Hawa untuk tinggal di Firdaus( Taman Eden ).Di taman itu mereka tidak perlu susah payah dalam hal pemenuhan kehidupan karena sudah di jamin oleh Tuhan, sehingga tugas manusia hanyalah taat kepada perintahNya.
Namun sangat disayangkan segala sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk kebaikan manusia telah dirusak oleh iblis dengan menjebak mereka dengan tipuannya sehingga manusia melanggar apa yang menjadi ketetapan Tuhan. Akibat ketidaktaatan manusia pertama( Adam dan Hawa) kepada firmanNya yakni telah memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat (Alquran;buah quldi ), Tanah/bumi ini dikutuk (Kejadian 3:17).Hal ini berimbas kepada keturunannya selama ribuan tahun hingga sekarang. Dan konsekwensinya manusia yang menjadi keturunan Adam dari generasi ke generasi terus mengalami berbagai masalah kesusahan dan kesulitan dalam kehidupan mereka
Akan tetapi manusia itu adalah mahluk ciptaan yang tertinggi derajatnya dari mahluk lainnya dikarenakan manusia memiliki akal, sehingga mampu berusaha mengatasi persoalan hidupnya dengan mengandalkan kekuatan sendiri/kepandaiannya. Dalam kehidupan ini kita mendengar ada orang yang bekerja dengan menggunakan tenaga/fisik;dimana orang-orang ini bekerja keras dengan sekuat tenaga tanpa perhatikan waktu dan tenaga sampai banting tulang istilahnya, kerja dari pagi sampai malam,bekerja mati-matian untuk mencari rejeki. Semuanya itu mereka lakukan agar teratasi persoalan kesejahteraan hidup mereka. Namun ada juga orang bekerja hanya dengan menggunakan otak/intelektual.Orang-orang seperti ini cenderung berusaha memenuhi otak mereka dengan berbagai ilmu pengetahuan dengan sekolah setinggi-tingginya untuk medapat gelar sarjana sebanyak-banyaknya agar mendaptkan posisi kerja yang paling bagus sekaligus mendapatkan gaji/salary yang besar .Hal demikian juga dimaksudkan untuk dapat mengatasi persoalan kesejahteraan hidup manusia agar tetap berlangsung.
Walaupun cara-cara manusia untuk memperoleh kesejahteraan hidup itu berhasil dengan mengandalkan kekuatan sendiri, bukanlah berarti mereka sudah lepas/bebas dari persoalan hidup itu sendiri namun akan timbul persoalan hidup yang lain silih berganti yang akan mereka hadapi di hari-hari selanjutnya. Sebagai contoh; Sebuah keluarga yang hidup susah berusaha bekerja keras untuk memenuhi kesejahteraan hidup anggota keluarganya,kemudian sang kepala keluarga putar otak untuk cari tambahan dengan bekerja di malam hari guna biaya menyekolahkan anaknya.Beberapa tahun kemudian anaknya sebut saja Eko, berhasil lulus sarjana dan bekerja ,selama bekerja prestasinya bagus sehingga perusahaan membiayai untuk melanjutkan studinya untuk menduduki jabatan sebagai manager dengan salary yang sangat tinggi dan ia juga membantu orangtuanya. Setahun kemudian ia menikah akan tetapi istrinya ini memiliki problem dalam hal materi, yakni tidak mau kalah dengan tetangganya yang memiliki hobi berbelanja sehingga Eko nekat melakukan korupsi terhadap perusahaannya untuk memenuhi keinginan istrinya,akhirnya ia masuk penjara.
Di dalam penjara Eko semakin stress karena tidak sanggup menanggung malu iapun bunuh diri.Orang tuanya ketika mendengar hal tersebut menjadi shock dan meninggal karena kecewa terhadap tindakan anaknya tersebut. Masih banyak contoh yang dapat kita lihat atau dengar dari kehidupan orang-orang di sekitar kita mengenai problema hidup manusia melalui berbagai media.
Dari uraian diatas kita pahami bahwa selama manusia hidup persoalan dalam kehidupan itu selalu dan terus ada. Hal ini disebabkan oleh pelanggaran manusia pertama yang berimbas pada manusia-manusia sekarang ini,akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa manusia tidak selalu dapat mengatasi persoalan hidup tanpa meminta petunjuk dari Tuhan.Kini saatnya bagi kita untuk bisa menang dalam berbagai masalah kehidupan dengan bersandar padaNya , dengan merendahkan diri kepada Tuhan akui walupun kita punya kekuatan maupun kepandaian kita tetap tidak ada apa-apanya tanpa ada penyertaan dariNya.Untuk itu mari kita memberikan waktu bagiNya, selama ini banyak waktu kita pergunakan untuk memenuhi dan memuaskan keinginan diri manusia tanpa perdulikan waktu bagiNya. Dia ingin berdialog dengan kita guna memberitahukan apa yang Dia ingin kita lakukan sesuai kehendakNya, seperti yang pernah dilakukan Adam sebelum kejatuhannya di dalam dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar